Ikhlas, Sebuah kata yg sederhana dan terdengar lembut ditelinga. Dan kata ikhlas biasa kita ucapkan tatkala sudah tak ada pilihan harus menerima kekalahan. Tak jarang keikhlasan hari ini diungkit dihari esok tatkala kita kecewa. Pandangan ikhlas baru sampai pada pengorbanan materi yg sangat ringan. Kita katakan "Ikhlas" tetapi belum sampai pada mendahulukan kebaikan diatas ego kita.
Mari kita simak Surah Al-Ikhlas dalam Al-Quran, sbb:
- Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
- Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
- dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
Jika kita ingin membangun keikhlasan dalam hati kita, salah-satunya mungkin uraian dibawah ini bisa kita renungkan.
Keikhlasan baru sayup-sayup menghampiri hati kita ketika kita mengetahui sifat-sifat Allah seperti dalam Asmaul Husna.
Keikhlasan baru bertegur-sapa dengan hati kita tatkala kita bisa menyadari keaneka-ragaman ciptaan Allah.
Keikhlasan mulai berjabat-tangan dengan hati kita tatkala kita mengetahui ciptaan Allah yg tak terlihat oleh kasat mata seperti bintang dan planet di alam-raya serta fungsi organ dalam tubuh kita yg canggih ini.
Keikhlasan mulai berada dalam hati kita tatkala kita bergetar mendengar berita peristiwa kiamat dan ancaman panasnya api neraka.
Keikhlasan menguasai hati kita tatkala kita rindu syurga-nya Allah dan berlomba dalam berbuat baik karena Allah, tanpa perlu kita ucapkan sekalipun kepada siapapun dan pertontonkan kebaikan tersebut sepanjang hidup kita .
Itu semua termuat dalam Al-Quran, mari kita renungkan arti ayat-ayat Al-Quran meskipun hanya satu ayat dalam satu hari atau seminggu.
Ikhlas memang sulit, namun jangan putus-asa dengan hidayah Allah. Dengan mengendalikan emosi akan meningkatkan kualitas ibadah kita, insya Allah kita mendekatkan diri kita kepada hidayah tersebut.
Masih ingatkah kita kisah seorang pelacur yg masuk surga karena memberi air seekor anjing? Perkara ringan hanya segenggam air namun berat dilaksanakan karena setelah menyampingkan ego baru kita bisa berkorban.
Wallahu Alam Bisawab.
Komentar
Posting Komentar